Ayo Ke Dasun

Perahu-perahu nelayan desa Dasun dengan tenang bersandar di tambatan. Ternyata di tambatan perahu yang memanjang di sayab kiri dan kanan sungai inilah, menjadi kunci ketenangan hidup nelayan Dasun. Mereka tidak lagi risau dengan gelombang besar di laut. Sungai dasun telah menjelma menjadi pengendali kerisauan gelombang besar. Dengan gagah berani, sungai dasun juga telah menyapu riak-riak gelombang laut yang terkadang tidak beraturan. Di sungai dasun inilah, kami belajar tentang hidup tenang dan penuh dengan kepastian.

Barisan perahu yang berjajar dengan tenang nan dalam itu, sesekali ujung badannya dielus lembut oleh angin yang menerobos sepoi di sela-sela dahan bakau. Terkesan deretan perahu saling bercengkerama, sembari diperdengarkan alunan pentas tradisi di altar desa Dasun sore itu. Deretan perahu yang ada ditambatan sungai sore itu, juga seakan sedang mementaskan pagelaran bahari. Pagelaran bahari di tambatan sungai dasun itu terasa semakin harmoni, dengan iringan desir gelombang air yang berliuk tenang, suara burung nan indah, dan juga kibar warna-warni bendera perahu yang sedang merayakan keberagaman. Sebenarnya, di sungai dasun inilah, telah terjadi pagelaran ekspresi kebaharian yang beragam, dinamis, dan tentu penuh dengan karakter kemandirian.

                      

Desa Dasun tak henti-hentinya menawarkan panorama keindahan alam dan budaya. Salah satu potensi keindahan alam dan budaya Desa Dasun, Kecamatan Lasem ini adalah saat Anda melakukan kegiatan Susur Sungai Dasun-Lasem.

Kegiatan Susur Sungai merupakan salah satu potensi wisata pelestarian yang akan ditawarkan Desa Dasun untuk menuju Wisata Bahari Dasun berbais Konservasi dan Edukasi. Melalui Susur Sungai, Anda akan dlihatkan hijaunya hutan mangrove di kiri kanan tepian sungai. 

Dengan naik perahu dari nelayan, Anda akan start di tambatan perahu Dasun kemudian menuju ke selatan untuk mengantarkan anda berwisata sejarah. Mengapa berwisata sejarah? karena di tepian sungai Anda akan melihat dok-dok pembuatan kapal dan bengkel kapal yang dibuat dan beroperasi pada jaman kolonial dahulu di Dasun.

Selain menikmati keindahan hutan mangrove dan berwisata sejarah, Anda juga akan disuguhkan kehidupan kampung nelayan Layur di Desa Gedongmulyo. Selain itu Anda juga dapat melihat bagaimana penduduk Dasun mengoperasikan anco, sebuah alat penangkap ikan yang unik yang dipasang di tepi sungai. Keberadaan Anco sungguh uni, dan elok dipandang mata, pasalnya anco sangat serasi dengan sungai dan pohon mangrove di kanan kirinya, inilah bukti bahwa Dasun juga memiliki pusaka saujana, yakni gabungan pusaka alam dan pusaka budaya.

Oke, tunggu apa lagi, Ayo Ke Dasun!