dasun desa pusaka

Perahu-perahu nelayan desa Dasun dengan tenang bersandar di tambatan. Ternyata di tambatan perahu yang memanjang di sayab kiri dan kanan sungai inilah, menjadi kunci ketenangan hidup nelayan Dasun. Mereka tidak lagi risau dengan gelombang besar di laut. Sungai dasun telah menjelma menjadi pengendali kerisauan gelombang besar. Dengan gagah berani, sungai dasun juga telah menyapu riak-riak gelombang laut yang terkadang tidak beraturan. Di sungai dasun inilah, kami belajar tentang hidup tenang dan penuh dengan kepastian.

Barisan perahu yang berjajar dengan tenang nan dalam itu, sesekali ujung badannya dielus lembut oleh angin yang menerobos sepoi di sela-sela dahan bakau. Terkesan deretan perahu saling bercengkerama, sembari diperdengarkan alunan pentas tradisi di altar desa Dasun sore itu. Deretan perahu yang ada ditambatan sungai sore itu, juga seakan sedang mementaskan pagelaran bahari. Pagelaran bahari di tambatan sungai dasun itu terasa semakin harmoni, dengan iringan desir gelombang air yang berliuk tenang, suara burung nan indah, dan juga kibar warna-warni bendera perahu yang sedang merayakan keberagaman. Sebenarnya, di sungai dasun inilah, telah terjadi pagelaran ekspresi kebaharian yang beragam, dinamis, dan tentu penuh dengan karakter kemandirian.

                      

Pusaka Bahari Dasun, Berikut merupakan poster Jelajah Pusaka Bahari Dasun, guna mengundang berbagai pihak untuk terlibat dalam upaya pelestarian Pusaka Bahari Desa Dasun di Kecamatan Lasem. Adapun kegiatan Jelajah Pusaka Bahari Dasun adalah wisata berbasis pelestraian, dimana akan dipersembahkan  pusaka-pusaka bahari di Desa Dasun dan juga aktivitas pelestariannya. Acara ini akan dilaksanakan pada Desember 2016.  Sebelum terselenggaranya Jelajah Pusaka Bahari, akan ada pembuatan film aktivitas-aktivitas pelestarian pusaka bahari Dasun. 

Dasun merupakan sebuah desa bahari di Kecamatan Lasem. Letaknya di bibir pantai Lasem dan memiliki garis pantai yang panjang. Penduduk Dasun mayoritas menggantungkan hidup sebagai nelayan dan petani tambak, membuat Desa Dasun memiliki pusaka bahari yang kuat. Keindahan pusaka alam dan pusaka saujana tak bisa diragukan. Gunung Lasem yang menjulang tinggi sangat indah jika dipandang dari Dasun. Sunraise dan sunset di pantai Dasun juga sungguh menawan. Tak jarang juga terlihat pelangi di Gunung Lasem ketika hujan reda. Sungai yang berkelok, hutan mangrove di kanan-kirinya, dan perahu-perahu nelayan yang bersandar di dermaga Dasun, membuat pelestarian pusaka sudah dilakukan secara alami oleh warga Dasun.

Dasun juga memiliki pusaka alam berupa; pantai, sungai, mangrove dan pusaka budaya seperti; tambak, pembuatan garam, memancing, nganco, mencari kerang dan tiram. Rastusan warga Dasun ternyata selama ini bisa hidup dengan aktivitas pelestarian pusaka. Ada pohon-pohon cemara laut berjajar rapi, juga ada pohon waru, mimbo, petai cina, jaranan, mangrove dan pandan. Tak jarang burung-burung bangau bertengger di ranting pohon mangrove dan mencari makan di sekitarnya. Ada sebagian penduduk Dasun yang memanfaatkan lahan pantai untuk bercocok tanam berupa kacang-kacangan, semangka, jagung, dan turi. Sebelum memasuki pantai Dasun, kita akan disambut tambak-tambak garam di kanan-kiri jalan setapak. Bukan hanya garam, tambak Dasun juga menghasilkan bandeng-bandeng kualitas unggul. Itulah mengapa kuliner Bandeng Bakar Sambel Kecap menjadi menu andalan ketika berkunjung ke Dasun. 

Selamat datang di Jelajah Pusaka Bahari Dasun. Selamat ikut berpartisipasi dalam pelestarian pusaka bahari Dasun. 

Jurnalis: Exsan Ali Setunugroho 

Penyelaras: Exsan Ali Setunugroho 

Editor: Exsan Ali Setunugroho